One Day Trip Macau for FREE (Part 1) – The Venetian





Yuhu one day trip  doang, karena kebetulan tiket promo yang murah itu lewat Macau (pp 800rb). Macau bagaikan bonus aja karena tujuan utama sebenarnya adalah Hongkong. Meski hanya sehari tapi ada sejuta pengalaman dari Negara ini. Btw Macau ini masuk di Provinsi Guangdong, Cina dan jaraknya hanya sekitar 60 km dari Hongkong. Jadi dari Macau KE Hongkong hanya perlu naik turbojet Ferry aja jika ingin berhemat. Berhubung landing di Macau jam 10 pagi jadi kita sekalian keliling dulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Hongkong.

Nah pada saat turun dari pesawat kita diarahkan menuju ke Bus Bandara untuk mengantar kita ke Hall Kedatangan. Yang lucu adalah jarak dari tempat parkir pesawat dengan Hall kedatangan tidak sampai 5 menit jadi harusnya jalan kaki pun gak masalah. Malah lebih lama antri dan nunggu busnya daripada jalan kaki. Jadi kita di bus pada pelongoaan, senyum-senyum masem  dan dalam hati ngomong “yaelah tau gitu tadi mending jalan kaki aja”. Yang lain juga mungkin pada ngomong gitu sih tapi karena gak ngerti bahasanya jadi gak yakin juga. Sebenarnya gak heran sih karena bandara di Macau terbilang kecil dan saat kita sampe disana hanya tampak beberapa pesawat saja.
 
Shuttle Bus Gratis
Map macao
Selesai melewati imigrasi kita langsung menuju pintu keluar dan gak lupa ngambil peta dibeberapa rak yang boleh diambil sesukanya. Karena dari awal emang plannya mau ikut bus gratis dari kasino jadi dari pintu keluar kita berjalan ke sisi kanan bandara. Nah di tempat parkiran ini ada beberapa pilihan bus tergantung kita mau kemana. Sebenarnya awalnya mau naik bus ungu milik Venetian tapi karena sudah full dan lagi hujan jadi kita naik bus seadanya yang kosong. Jadilah kita naik bus hijau yang ada tulisannya CONRAD – Macao Cotai Central karena nanti ujungnya juga menuju ke Venetian.
Hujannya awet...
Baru menapaki tangga pertama menaiki bus, hujan tambah deres aja. Waduh mulai was-was nih gimana caranya eksplore Macau kalo hujan gini. Hanya bisa berharap hujannya segera reda. Kesan pertama saat mulai keliling kota ini yaitu “sepi” (apa karena ujan ya?). Iya keliatannya sepi jauh dari hiruk-pikuk kendaraan seperti kota-kota pada umumnya. Bahkan gak pernah ngalamin macet selama disana. Mendekati Venetian, gedung-gedung tinggi semakin banyak seakan-akan gedung  yang satu tak mau kalah tinggi dan megah dengan gedung yang lain.

Kubah di atas air mancur
Air mancur di Main Lobby
Saat tiba di The Venetian kesan pertamanya adalah mewah, megah dan klasik. Didominasi oleh warna kuning seperti emas seakan-akan memang disengaja untuk menonjolkan kemegahannya. Masuk kedalam lobby ada bejibun orang yang lalu lalang menggeret koper dan berbicara dengan bahasa yang asing di telinga. Ahh lagi-lagi roaming dan mulai kangen denger bahasa Indonesia. Forget it, yuk lanjut. Pertama-tama yang saya lakukan adalah menitip tas di resepsionis. Gak mungkinkan bawa-bawa ransel segede gaban keliling kota. Cukup dengan membayar 10 HKD aja tas aman disimpan di salah satu ruangan mewah ini. Anyway mata uang Macao sebenarnya MOP tapi tenang aja kita juga bisa make dollar Hongkong disini.
Kasinonya di ujung sana
Setelah menitip tas, penjelajahan pun dimulai. Pertama melihat lantai 1 gedung ini di main lobby kudu moto sama air mancur berwarna emas yang menjadi icon tempat ini. Terus belok ke kiri jika berjalan terus akan langsung bertemu dengan KASINO. Yuhu, kasino yang dulu hanya bisa saya liat di TV sekarang bisa liat dengan mata kepala. Kasino ini di pagari dengan dinding berwarna coklat dan dijaga oleh beberapa sekurity guard berbaju hitam karena anak dibawah umur gak boleh masuk ke tempat perjudian ini. Berhubung saya muka tua, jadi gak pernah dicegat meskipun beberapa kali bolak-balik disini. Jadi kalo mau kesini pastikan umurmu sudah diatas 21 tahun ya.
The Venetian
Ditempat ini segala macam judi ada, mulai dari yang paling susah (saya gak ngerti caranya) sampai yang mudah. Yang mudah misalnya hanya kalah-kalah tinggi angka sama banker. Kalo gak kuat iman jangan kesini deh bisa-bisa terjerumus ikutan main salah-salah bisa jadi gembel. Sayangnya gak bisa motret disini jadi gak ada dokumentasinya. Kalo sampai ketahuan nyuri-nyuri motret bakalan diteriakin sama security yang galaknya ngalah-ngalahin macan. Semua gerak-gerik orang bisa ketahuan karena di atas langit-langit gedung ada bejibun CCTV kayak bintang di langit (ini serius!).
Pemandangan dari lantai 3
Selesai mengamati orang main judi, perjalanan dilanjutkan ke lantai 2 yang dipenuhi dengan berbagai toko. Karena waktunya singkat maka eksplore toko-tokonya di skip dan langsung menuju ke lantai 3 tempatnya Kanal ala-ala Venesia. Masuk ke tempat ini berasa di negeri dongeng. Bangunan outlet di sekitarnya didesain seperti bangunan di Italy. Biar tambah kayak nyata benar-benar di Italy langit-langit gedungnya pun dilukis menyerupai langit sungguhan benar-benar indah. Di tengah-tengah ada kanal dengan air berwarna biru karena lantai dasarnya di cat biru dan tampak beberapa gondola sedang parkir. Kalo melihat ke bawah tampak begitu banyak koin bertebaran. Ternyata ada mitos kalo kita lempar koin dan make a wish harapan kita bisa terkabul sayang lagi gak punya koin. Kalo punya kan bisa make a wish biar cepet naik pelaminan jadi travelingnya bisa sama pasangan (eyyaaa baper deh).
Venetian
Lagi asik jepret-jepret dari kejauhan kedengaran suara orang menyanyi dengan suara melengking indah persis seperti di TV yang pernah saya nonton. Woho sudah ada gondola yang lagi jalan menyusuri kanal, gak buang-buang waktu langsung jepret-jepret mereka lagi. Mungkin bisa request juga yak karena ada satu gondola yang pengayuhnya nyanyi happy birthday dan suaranya langsung menggema seantero ruangan itu padahal gak pake mic loh. Boleh juga nih pas ultah naik gondola disini sambil make a wish. Selesai melihat sekitar canal, meskipun belum puas dan belum terjelajah semua saya balik ke Main Lobby lagi untuk mencari bus gratis menuju ke St. Paul.
Main Lobby
Sudah beberapa menit nunggu gak ada bus yang lewat akhirnya nanyak ke resepsionis. Setelah dijelasin panjang lebar baru ngeh kalo tempat busnya bukan di Main Lobby tapi harus ke West Lobby. Jadi masuk lagi ke gedung lalu melewati kasino lagi mencari West Lobby, karena bangunanya sangat luas sempat muter-muter juga di dalam baru kelihatan penunjuk arah ke West Lobby.  Nah setelah keluar gedung baru kelihatan jajaran orang-orang yang lagi antri menaiki bus dengan tujuan berbeda-beda. Karena yang langsung ke Senado Square gak ketemu so akhirnya naik yang ke Grand Lisboa dulu, itung-itung sekalian jalan-jalan. Maunya jalan-jalan asik, tapi gak nyangka bakalan ngalamin diomelin pakai bahasa Cantoon. Nanti di post selanjutnya ya. Makan siang dulu.


Lebih baik melihat sendiri sekali daripada mendengar seratus kali dari orang lain


2 comments:

Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

footer logo